D engan pertengkaran hebat yang terjadi antara Rifa'i dan sinta. Membuat kegaduhan di petak kontrakkan sinta. Sudah terlalu sering mereka bertengkar.Terkadang hanya hal sepele yang mereka ributkan dan perdebatkan.Tapi yang sering mereka perdebatkan sampai kepuncak pertengkaran yang hebat ialah Rifai ingin sekali sang kekasih menutup aurat rambutnya dengan jilbab. Sedangkan Santi dengan keras hati dan karena ke-awamannya terhadap agama, membuat dia bersikeras menolak ajakan kekasihnya yang mulia itu.
Dengan berat hati karena hanya kemudhratan yang selalu ada dalam hubungannya dengan Sinta, Rifai' memutuskan untuk berpisah, walau sangat berat ,padahal cintanya begitu besar untuk Sinta.Tapi apalah daya semua tak selaras dan tak sejalan, hanya kelelahan yang didapat menghadapi sang kekasihnya itu.
Tujuan mulia Rifai' yang begitu amat mulia untuk merubah kejalan yang lurus dan lebih baik untuk Sinta, pupus sudah. Begitu besar perhatian Rifai' tentang Agama dikarenakan Rifai' berasal dari keluarga pesantren.Tapi cintanya terjebak kepada Sinta yang notobene gadis yang sangat awam dalam agama, yang lahir dari keluarga yang sama sekali tidak mengenal agama yang sesungguhnya.
*********
Setelah sinta berpisah dengan Rifai'. Hidupnya seperti kehilangan kendali.Hampa dan tak berarti."Aku begitu mencintaimu Rifai'! desah Sinta sambil menatap foto mantan kekasihnya.
"Ya Tuhan,aku tak sanggup hidup tanpanya!"desahnya lirih. Dengan dada sesak Santi menghela nafas agar lebih terasa ringan dari beban yang menghimpitnya.
Seperti biasa, sore itu Santi pergi jalan hanya sekedar menghilangkan penat dikantornya setelah seharian menguras tenaga dan pikirannya. Rambutnya yang hitam legam dan panjang, sengaja dibiarkan nya tergerai dan sesekali angin menyibaknya, menambahkan keelokannya.
Dihadapannya, Santi berpapasan dengan segerombolan anak-anak yang baru pulang dari pengajian TPA ( Taman pendidikan Alquran ), mereka bersenda gurau layaknya anak-anak. Salah satu anak laki-laki berceloteh pada teman perempuannya.
"Nanti udah besar kamu harus pake jilbab lho, kata pak ustadz kalo aurat kepala wanita islam, kalo ga ditutup nanti dihari kiamat rambutnya digantung dineraka, hiiiih takut!' celoteh anak itu mengagetkan Santi yang sedang asyik jalan sambil pikiran menerawang ke dalam lamunan-lamunan dalam pikirannya.
Apa yang dikatakan dari anak-anak tentang jilbab itu sama sekali baru didengar oleh santi. Karena keterbatasan ilmu agama yang dimilkinya. Seperti ada semburan cahaya yang masuk kerelung hati santi menggugahnya untuk merenungkan apa yang dikatakan anak-anak itu. Apakah yang dikatakan anak-anak itu benar adanya ? tanyanya terhadap dirinya sendiri.
"Ya Tuhan kalau memang itu benar aku takut atas siksamu !" rintih santi menggumam.
********
Dua tahun berlalu sudah perpisahan antara Rifai' dan Santi, tanpa kabar satu sama lain. Kabarnya seperti ditelan bumi. Tak pernah ada angin yang menyampaikan. Seolah mereka memang tak akan berjumpa kembali.Seperti biasa, sore itu Santi pergi jalan hanya sekedar menghilangkan penat dikantornya setelah seharian menguras tenaga dan pikirannya. Rambutnya yang hitam legam dan panjang, sengaja dibiarkan nya tergerai dan sesekali angin menyibaknya, menambahkan keelokannya.
Dihadapannya, Santi berpapasan dengan segerombolan anak-anak yang baru pulang dari pengajian TPA ( Taman pendidikan Alquran ), mereka bersenda gurau layaknya anak-anak. Salah satu anak laki-laki berceloteh pada teman perempuannya.
"Nanti udah besar kamu harus pake jilbab lho, kata pak ustadz kalo aurat kepala wanita islam, kalo ga ditutup nanti dihari kiamat rambutnya digantung dineraka, hiiiih takut!' celoteh anak itu mengagetkan Santi yang sedang asyik jalan sambil pikiran menerawang ke dalam lamunan-lamunan dalam pikirannya.
Apa yang dikatakan dari anak-anak tentang jilbab itu sama sekali baru didengar oleh santi. Karena keterbatasan ilmu agama yang dimilkinya. Seperti ada semburan cahaya yang masuk kerelung hati santi menggugahnya untuk merenungkan apa yang dikatakan anak-anak itu. Apakah yang dikatakan anak-anak itu benar adanya ? tanyanya terhadap dirinya sendiri.
"Ya Tuhan kalau memang itu benar aku takut atas siksamu !" rintih santi menggumam.
Hidayah Tuhan memang luar biasa dengan segala cara dan jalan, dengan melalui siapa dan apa, bila Tuhan sudah menghendaki nya.
Terlihat sesosok lelaki tinggi. Dengan badan tegap berdiri dihadapannya, akh...tak dinyana tak disangka Rifai' menghampirinya yang berbetulan sedang ada dipusat perbelanjaan pula.
*******
Ditoko jilbab Santi terpesona dengan aneka ragam dan bentuk jilbab, padahal dulu seolah toko jilbab begitu menyebalkan dan tak pernah diliriknya bila dia pergi kesuatu tempat perbelanjaan.Tapi saat ini , seolah dia menemukan kekasih tambatan hati yang baru. Dengan semangat yang luar biasa santi memilih-milih jilbab yang akan segera dikenakannya.Terlihat sesosok lelaki tinggi. Dengan badan tegap berdiri dihadapannya, akh...tak dinyana tak disangka Rifai' menghampirinya yang berbetulan sedang ada dipusat perbelanjaan pula.
Santi mengucek matanya berulang nyaris tak percaya, Sulit untuk menghindar dari pandangannya , kerinduan yang selama ini menggulung didadanya. Membuat dia terpaku karena pertemuan itu. Dengan senyum khasnya Rifai' menghampiri Santi yang sedari tadi tanpa disadarinya melongo bengong.
"Hust....kok bengong, apa kabar ?" sapaan Rifai' mengagetkannya, tapi kekagetan itu tidak sebanding dengan kekagetan Rifai' melihat Santi memborong jilbab.
"Bbbaik...!" jawab santi gugup
"Buat apa jilbab sebanyak itu ?" tanya Rifai' heran
"Untuk menutupi aurat rambutku mas !"jawab santi malu-malu
Hampir tak percaya Rifai'mendengar pengakuan mantan kekasihnya itu.Tanpa ada kesepakatan apapun, mereka berlalu pergi berjalan berdua untuk pulang.Tanpa menghiraukan hubungan nya yang hampir dua tahun berpisah untuk memutuskan tali cinta . Kekuatan Cinta yang membawa mereka untuk berlalu meninggalkan pusat perbelanjaan itu untuk membuka catatan baru dalam kisah percintaan yang terhalang waktu sekian lama .
"Hust....kok bengong, apa kabar ?" sapaan Rifai' mengagetkannya, tapi kekagetan itu tidak sebanding dengan kekagetan Rifai' melihat Santi memborong jilbab.
"Bbbaik...!" jawab santi gugup
"Buat apa jilbab sebanyak itu ?" tanya Rifai' heran
"Untuk menutupi aurat rambutku mas !"jawab santi malu-malu
Hampir tak percaya Rifai'mendengar pengakuan mantan kekasihnya itu.Tanpa ada kesepakatan apapun, mereka berlalu pergi berjalan berdua untuk pulang.Tanpa menghiraukan hubungan nya yang hampir dua tahun berpisah untuk memutuskan tali cinta . Kekuatan Cinta yang membawa mereka untuk berlalu meninggalkan pusat perbelanjaan itu untuk membuka catatan baru dalam kisah percintaan yang terhalang waktu sekian lama .
*******
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.Al-quran>Surah Al Ahzab> Ayat 59
********
Nice posting mbak,..
BalasHapusRambut adalah mahkota, dan cahaya mahkota akan pudar bila tanpa ditutupi dengan jilbab.
Jilbab bagi perempuan itu wajib, karena menutupi aurat adalah wajib bagi perempuan, dan rambut adalah termasuk aurat.
BalasHapusbagus banget ceritanya.
Iklan Baris
happy ending.. :)
BalasHapusSelalu ada banyak cerita yang mengantarkan orang pada pintu hidayah, seperti kisah di atas. Mantap teh ...
BalasHapuspasti Santi jadi tambah cantik deh ntar dengan jilbabnya:)
BalasHapusAndai saja aku bisa menutupi rambutku yang sudah memanjang dengan jilbab?! Lho?!?!?! hahaha.....
BalasHapuspasti ateh kalah cantik, apalagi si Santi.
Semoga tulisan ini bs menginspirasi buat perempuan-perempuan lainnya.
Tks, teh.
wanita yg tdak mnutup aurat tidak akan mncium bau surga.... (tul ga nih?)
BalasHapustrus... jgn main2 ma hati...
Ceritanya keren nih mbak... Happy ending... !!
BalasHapusAllah memberi hidayah kepada siapa saja yg dikehendaki...
BalasHapus*cerita sederhana, tp bnyk mengungkap kebenaran yg bnyk terjd di dunia nyata...sip :0
**teh, soal status di FB ku, maaf ya..sekali lg ini bukan utk mendiskreditkan sebagian org2 tertentu, hanya pendapat yg tdk menyetujui hal tsb. maaf barangkali menyinggung dirimu...
(semoga Allah memuliakan dirimu..)
Inspiratif seperti biasa. semoga semakin banyak perempuan muslimah yg membaca ini. mantap, mbak.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalau semua perempuan mau pakai jibab pasti damai dunia ini mbak, asal jangan dipakai untuk kedok aja
BalasHapusJilbab indah nian sebagai pencegah mata jelalatan lk-lk
BalasHapusHikmah dibalik Jilbab telah mempersatukan mereka kembali.
BalasHapusNice story teh...
menutup rambut memang wajib bagi kaum hawa, tapi itu semua juga kembali pada diri masing2, kalo hati belum mantab sebaiknya dipikirkan lagi. Jangan memakai jilbab hanya karna terpaksa
BalasHapusSetelah di FB, komen lagi di sini, hehe...
BalasHapusCinta oh cinta, kadang membuat kita bahagia tapi kadang membuat sengsara juga, hehe...
salam kenal mbak...
BalasHapuspostingan yang memotivasi...
cerita cinta sekalipun singkat namun menarik, sekaligus menyampaikan syiar tentang pentingnya berjilbab bagi kaum muslimah... salut, semoga bermanfaat bagi penulis dan pembacanya. amien...
BalasHapusmo ngintip si cantik santi yg dah berjilbab ah hehehe
BalasHapusmampir mbak, salam kenal dulu sebelumnya ^^
BalasHapusSuer Mas, maaf sekali tapi jujur saya terurai air mata membaca tulisan di atas. Entah ini fiksi atau bukan.
BalasHapuscerita yang hanagt!
BalasHapusmanis sekali kisah cinta mereka.
BalasHapusWalo saya sudah komen diFB tapi saya menyapa juga disini tidak apa-apakan Bunda..? Sekalian nyepam ^_^ Dah lama nih gak nyepam.
BalasHapuskunjungan perdana
BalasHapuspostingan yg sangat bijaksana dan ini baik sekali
salam hangat selalu
maaf cuman mampir...
BalasHapusmampir...artikel yang sangat menarik...
BalasHapussebentar saja ga kesini, saya sudah ketinggalan cerita-cerita bijak dari mbak ateh....
BalasHapusceritanya simple namun bermakna...
ternyata jilbab juga membuat kita lebih terjaga :)
BalasHapusnumpang lewat ya Mbak... postingannya sungguh menarik!
BalasHapus