Nana tak ingin menagih janji suaminya , rasa malu dan membiarkan suaminya mengingat tanpa ingkar akan janjinya itu. Karena Nana tahu keadaan kebutuhan lain yang lebih penting diutamakan, dari pada janji suaminya itu. Sebuah janji dimana suaminya ingin membahagiakannya dengan membelikan rumah agar tak selalu mengontrak dari rumah satu kerumah lainnya.
“ Nanti rumah yang akan kita tempati, kita desain seunik dan senyaman mungkin agar kita menikmatinya bersama cinta kita yang tak akan punah!”
Sore itu, sebuah janji yang membuat hati Nana melayang kealam khayal yang tinggi dan jauh sekali, karena begitu tersanjungnya ia oleh janji manis sang suami. Wanita manapun pasti sangat bahagia bila sang suami menjanjikan sesuatu yang membuat dirinya merasa diperhatikan.
Mungkin bukan hari yang dilalui tapi bulan demi bulan janji itu belum hadir secara nyata. Nana tetap sabar menunggu surprise sang suami. Akh … mungkin suamiku lupa, gumamnya menghibur diri.
Kehadiran Samy ditengah-tengah rumah tangganya, dari beberapa bulan ini, untuk tinggal bersama Nana dan suami karena Samy baru saja ditingal meninggal dunia oleh suaminya. Begitulah menurut cerita mereka berdua kepada Nana. Dan Nanapun mempersilakan dengan tangan terbuka dan pintu terbuka lebar untuk Samy agar tinggal bersamanya. Dari hati nurani yang terdalam cerita Samy yang sungguh terenyuh mampu meluluhkan hati Nana, menurutnya ia sudah tak memiliki siapapun lagi didunia ini. Kepercayaan penuh tak membuat sedikitpun rasa curiga Nana terhadap Samy, walau yang ia kenal bahwa Samy teman dari sang suami.
Tanah yang akan dibangun sudah siap dengan bahan-bahan bangunan yang sesuai harapan, tapi semua tanpa musyawarah dari Nana. Mungkin surprise untuk Nana, agar Nana mengetahui semua telah beres dan rapi, pikir Nana berbaik sangka dengan kepercayaan yang sangat tinggi terhadap suami.
Dalam beberapa bulan, rumah yang dijanjikan suaminya terhadap Nanapun selesai, sesuai harapan mereka dulu. Walau hingga kini tak ada pembicaraan untuk pindah dan ditempati berdua . Membuat sedikit Nana bingung, karena kepercayaan lah yang membuat Nana menghadapi suaminya sampai seperti itu.
Sebuah Laptop milik suaminya yang selalu dibawa kemana saja pergi, tak biasa tertinggal . Tanpa sengaja Nana membuka laptop itu untuk sekedar online, sebuah Foto mesra dua orang yang selama ini dipercayainya penuh, terpampang dibakground layar monitor laptop suaminya itu, serasa terkena badai , darah Nana bergemuruh dahsyat, raga bak tanpa ruh, jatuh lemas dengan terduduk lunglai. Nana pun shock.
Teguran Nana tentang foto itu ditanggapi dengan santai oleh sang suami, ternyata….Masya Allah….mereka berdua telah menikah dan rumah itu yang akan dijadikan tempat tinggal mereka kelak.
Kepercayaan Nana ternyata kelemahannya sendiri, yang telah membawa petaka didalam rumah tangganya. Janji manis sang suami ternyata awal dari beribu kebohongan yang direncanakannya.
Cinta …sulit ditebak dan diraih karena terlalu dalam cinta berada, walau telah ada didepan mata sekalipun, cinta tetap misteri tulus atau hanya dibibir saja. Dan akhirnya disebuah laptop-lah kepercayaan Nana hancur lebur berkeping yang sulit untuk mengembalikannya utuh seperti semula.
wah, ganti template nih, sis. btw, cerpennya oke.
BalasHapusaduh keduluan ama mbak fanny padahal baru 15 menit postingnya,
BalasHapusnana kasihan ya, makanya jangan terlalu percaya ama laki-laki
pagar makan tanaman itu namanya mbak,,
BalasHapuskejahatan memang kadang datang justru dari orang terdekat.
cerita yang bagus...
BalasHapusnana yg malang...
met siang mbak, met beraktivitas ^^
Tampilan baru, suasananya beda!
BalasHapusAduh, kasihan sekali Nana. Kepercayaannya ternyata membutakannya.
BalasHapusMengapa harus ada kebohongan ? Rumah tangga yang berdiri di atas kebohongan tak akan bertahan lama.
BalasHapusCINTA YANG JAHAT ATAU ORANG-ORANG YANG MEMAKNAI CINTA MENJADI SESAT KARENA MELUKAI TANPA KOMPROMI DAN TAK BERBELAS KASIH.
BalasHapuspagar makan tanaman atau tanaman makan pagar sih ?
BalasHapusslmt sore Mbak Ifah.... maaf blum baca postingannya, bacanya nnti di rumah aja,hehe...
BalasHapustagnyasudah dikerjain Mbak, tp jawabannya ngasal, ngga apa2 kan? hehe...
aku terharu baca kisah nana mbak, tapi sama suami memang harus percaya kan mbak?
BalasHapusSemoga kejadian ini tidak terjadi lagi pada siapapun! Cerpen yang bagus!
BalasHapuscoba deh mbak cerpennya dikirim ke redaksi majalah2.. mudah2an bisa dimuat..
BalasHapusduh kasihan nana... :-(
BalasHapusmoga wanita2 belajar dari pengalaman ini ya...
BalasHapusaw...aw.... ini seperti cerita nyata mba. Aku dejavu :)
BalasHapusnice posting
selalu ada rahasia dalam sebuah kehidupan ya teh?
BalasHapussetiap kepercayaan perlu ujian untuk menentukan kuaitas seseorang
BalasHapusterkadang kita memang harus lebih waspada untuk tidak begitu saja percaya ...
BalasHapusKasihan Nana.
Nana beruntung banget jika bisa meninggalkan laki2 sperti itu...
BalasHapuskebaikan dan kesabaran kadang di bls dengan kedustaan ,tidak semuanya akan berbuah baik..
BalasHapuskasihan si nana itu..