Lemah …! Itulah yang selalu terlontar dari setiap sudut angin, ntah sudut selatan, utara, timur maupun barat. Aku tersenyum menerima julukan itu. Begitu naifnya mereka mengganggapku seperti itu. Padahal diamku adalah kekuatanku yang terkuat.
Dalam diam dari kebenaran, apakah itu lemah ?
Bagiku sebuah kekuatan besar bila diam dalam kebenaran, karena akan menutup segala efek dari fitnah.
Disaat ujian menimpa begitu dahsyat, mungkin ujian yang terlalu berat yang sangat berat, yang teralami seorang wanita, itulah yang kurasakan. Karena setiap insan siapapun itu tentunya bila ujian melanda diri akan merasa bahwa dirinyalah yang paling menderita dan teraniaya hatinya.
Disaat terpuruk, aku coba melihat sekitar ku, kiri kanan dan atas bawah (sekitarku), Masyaallah masih begitu banyak yang lebih menderita dan teraniaya dari segala permasalahan dan ujian lahir batinnya, kembali pada diriku, ternyata tiada sedikitpun rasa lara dibanding dari mereka.
Aku malu sekali bila tak bersyukur, melihat sebelah kiriku, ada wanita yang begitu rapuh dari penderitaannya lahir batin dari seorang suami yang kejam lahir batin. Tanpa menafkahi lahir batin. Wanita itu hanya mampu diam dan bersabar, dia bukan lemah tapi karena beriman.
Kulihat sebelah kanan ( sekitarku ) seorang wanita dengan penyakit kanker yang menyerangnya, tanpa memilki seorangpun keluarga, anak dan suami, tapi wanita itu tetap sabar dan beriman.
Kulihat dari bawah (sekitarku) seorang anak yang tak beribu dan bapak, harus menghidupi dirinya sendiri dengan banting tulang , kulihat tak pernah ada keluhan dari bibirnya, subhanallah sekecil itu begitu ikhlas dia menerima cobaan yang begitu berat.
Dan akupun mencoba melihat keatas ( sekitarku ),...ternyata sama ! masih begitu banyak orang-orang yang lebih menderita dan teraniaya, yang tak terhitung oleh jari.
Setelah kulihat dan bercermin ( sekitarku ) ternyata rasa syukur dan sabarku tak sebanding mereka.
Ya Rabb, ampun seribu ampun bila aku lalai dalam bersyukur, kusadari segala sesuatu yang menimpa diri tentunya kekurangan yang ada pada diriku. Dengan kumenyadari, kesabaran menghampiri, ternyata kesabaran ada pada kesadaran diri. Akhirnya kesadaran akan diri kujadikan senjata ampuh untuk menjadi sabar. Ternyata tanpa kesadaran, sabar tak akan pernah datang pada diri.
Innallahama’ashshoobiriin, Allah beserta orang-orang yang sabar. Jadi untuk apa kita ingkar dengan ayat yang begitu bijak dari-NYA. Besar maupun kecil ujian dan cobaan yang menimpa, disitulah Allah hadir untuk kita, rangkulan dari kasih sayang-NYA jangan kita lepas dengan ketidak sabaran dari segala ujian-NYA, rangkulah kembali ujian dan cobaan-NYA dengan kasih sayang kita dari rasa Syukur dan sabar.
Insyaallah senantiasa Allah akan menganugerah hati yang seindah kilau mutiara, sebuah bijak, lapang dan seluas samudera, menurut istilah Jawa kita akan selalu legewo dan nrimo
* Hanya sebuah nasehat untuk diriku sendiri, agar hati tetap teguh dengan keimanan kepada-NYA.
Diam dalam kesabaran, diam dengan hati yang penuh syukur dan diam seraya tawakkal maka diam itu menjadi kekuatan yang dahsyat bagi orang2 yg beriman.
BalasHapusehm... renungan yang indah mbak... memang benar di saat kita merasa 'paling' menderita kita perlu menengok sekeliling kita karena ternyata masih ada yang lebih menderita daripada kita... btw maaf baru berkunjung lagi...
BalasHapusass. wr.wb
BalasHapusMbak Tifah,
Bicara 'Kesabaran' ada dua : kesabaran yang relatif biasa dan kesabaran yang utama, Rasulullah saw bersabda : kesabaran yang utama adalah pada saat dia terima 'pukulan' yang pertama, itulah kesabaran yang teramat sulit tapi maha indah.
Sedang untuk bisa sabar, adalah perlu mendasari dengan ihlas akan ketentuan Allah pada diri kita, inget mbak kita hanya wayang dan dalangnya adalah Allah.
itu saja dan maaf ga'ada niat untuk guru'i dirimu, ini sekedar share saja ya Mbak
Aku pamit dulu, salam
Satrio
Ibnu Qudamah rahimahullah pernah berkata: “Ketahuilah bahwa syukur dan tdk kufur tdk akan sempurna melainkan dgn mengetahui segala apa yg dicintai oleh Allah. Sebab makna syukur adl mempergunakan segala karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada apa yg dicintai-Nya dan kufur ni’mat adl sebaliknya. Bisa juga dgn tdk memanfaatkan ni’mat tersebut atau mempergunakan pada apa yg dimurkai-Nya.”
BalasHapussmoga kita termasuk golongan yg bersukur.
Aku akan menjadi seorang manusia yg pandai beryukur, insyaallah.
BalasHapussemoga terus istiqamah bu dan tak pernah berkurang rasa syukur kepada Nya
BalasHapusCermin yg indah, smg aku juga dapat bercermin pada sekitarku.
BalasHapusThanks pencerahannya mbak. Salam..
Mbak, membaca tulisan mbak Ateh ini aku jadi makin sadar... betapa aku juga jauh lebih beruntung dari orang2 di sekitarku.
BalasHapusTerima kasih ya mbak... telah mengingatkan aku juga.
Rasanya aku harus belajar banyak pada Mbak Ateh tentang kesabaran dan keikhlasan deh...
BalasHapusTo All @ Ternyata ! kita tidak sendiri dalam suka dan duka, janagnlah merasa diri ini paling merana, menderita dan lara, masih terlalu banyak yang lebih dukanya dibanding kita, mungkin begitu saudara-saudariku semua...
BalasHapusTerimakasih telah singgah..
The others @ mba Reni ini bisa aja, saya pun masih belajar mba, mungkin kita saling menyabarkan satu sama lain ya mba...agar kita selalu mengingatkan, agar lebih baik dan baik lagi menyikapi setiap yg menimpa diri...
Makasih mba, semoga kabar baik selalu...
nasehat untuk saya juga nih mbak, yg hubungan sosialnya kurang... makasih mbak udah ngingetin...
BalasHapusDiam adalah kekuatan. bener bgt mba..
BalasHapusnah sabarnya itu yang susah. seringkali kita sabar nglakoni, tapi gabisa sabar ngrasani. eh kok ngrasani yow..? ngrasakno kali yang bener...
BalasHapusnaispos bu...
hanya bisa mengucapkan terima kasih, sangat bermafaat
BalasHapusberuntunglah orang2 yg berpikir
salam kenal :)
menurut istilah Jawa kita akan selalu legewo dan nrimo
BalasHapuskayaknya itu ya kesimpulannya kata yang ringan tapi berat tuk melakukannya.."legowo dan nerimo" sungguh sangat ringan tuk diucapkan tapi beruntunglah orang yang dapat melakukannya...
masih banyak disekeliling kita yang lebih parah keadaannya dari kita.
BalasHapusbersyukur apa yang ada
hidup adalah anugerah
Bersyukur dengan apa yang beri dan bersabar ketika diuji.
BalasHapusMbak Ateh, maaf sekarang lagi jarang BW. ALhamdulilah, Anaz sehat. Gimana dengan Mbak Ateh sendiri? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT amin...
Mbak, bener nih, kalau Anaz ke Jakarta, boleh nginep di rumah Mbak Ateh?
Yups Mbak, Dngan sering menganalisa kehidupan tentu bisa dirasakan betapa maha pemurahnya Tuhan Kita...
BalasHapussabar disini berarti sabar dalam menjalankan perintahNya Ya Mbak...
BalasHapusterima kasih mbak atas sharenya, bermanfaat sebagai media pencerahan dan pengingat bagi kita semua.
BalasHapuskunjungan perdana, sekaLigus ijin menjadi foLLower di bLog ini. saLam kenaL.
kita bercermin untuk menyadari bahwa kita manusia biasa yang punya dosa, kelemahan, dzalim, .... sehingga dengan kesadaran2 seperti itu kita bisa memperbaiki diri utk kehidupan yang lebih baik :)
BalasHapusAminnn...
BalasHapusKebahagiaan tergantung bagaimana kita menikmati kehidupan di sekitar kita..
Maaf ya, Mbak baru bisa singgah lagi. Online pake hp susah dan ini lagi di warnet. Aku sering baca postingan, Mbak cuman jarang berkomentar. :D
Jadi malu rasanya jika diri ini tak bisa bersyukur walau hanya sedikit dari lautan nikmat allah. terimakasih teh tulisannya mengingatkan saya :). Maaf baru bisa BW lagi.
BalasHapusdengan tingginya tempaan pada diri seseorang, diharapkan justru menjadikan itu sebagai motivasi untuk Lebih bersemangat Lagi daLam memperbaiki diri dan bersyukur karena masih banyak orang-orang yang Lebih tidak beruntung dari pada kita.
BalasHapusterima kasih mbak atas share, bermanfaat bagi kita semua sebagai media pengingat agar Lebih bersyukur Lagi daLam menjaLani hidup.
berkunjung pagi bu mebaca artikel yang menambah rasa syukur insan biasa ini
BalasHapusNasehat bukan hanya untuk anda saja, tapi juga untuk kami yang kurang bersukur akan nikmat Allah!
BalasHapusTrims atas nasehatnya, selamat berkarya dan sukses!
BalasHapusterima kasih karena masih mengingatkan orang untuk bersyukur atas nikmat yang di berikan TUHAN....
BalasHapusBatas kesabaran adalah hingga Allah mengambil kembali milik-Nya, yaitu ruh kita. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya."Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".
BalasHapusdan saya suka nasehat itu. Cukuplah bagi diri untuk bercermin, melihat diri sendiri. Sebab kitalah yang tahu apa yang menjadi kehendak dan keinginan kita sendiri, menuntaskan tugas kekhalifahan kita.
BalasHapussaya ngaco ya teh?!
Kesabaran adalah kekuatan untuk berlaku tenang dalam penantian. Itu berarti, siapapun yang bisa bersabar, haruslah dia yang mengetahui dengan jelas apa yang sedang ditunggunya. Dan untuk mengetahui apa yang ditunggunya, dia harus melakukan sesuatu dengan rencana untuk mencapai satu atau dua hal tertentu.semoga sukses selalu dan saya tunggu kunjungan anda di website saya.thx
BalasHapusselamat pagi bu , kumaha damang
BalasHapussebuah cermin yang bersih... dan karena kebersihannya..bisa melihat dengan lebih luas... seluas hati... yang selalu berdzikir kepada Allah... hingga pancarannyapun menundukkan akal fikiran untuk bersyukur....
BalasHapussalam,
the best penyejuk hati..., menambah iman kita ke pada allah.... betapa besar dan maha hebat nya dia... sujud dan puji syukur kepada allah...
BalasHapus