Laman

Minggu, 11 April 2010

Ketegaranmu begitu harum mewangi...


Matahari begitu masih hangat meresap, disiang yang tak terlalu membakar. Langit begitu cerah tak menampakkan mendung. Semua terasa selaras, menunjukkan bahwa semua baik-baik saja.


Tawa dan canda riang, jerit tangis manja, kehangatanpun begitu menyelimuti, anak-anak mungil yang begitu masih suci , belum mengenal apa itu arti hidup. Tak mengerti apa yang bergolak dalam gemuruh hati kedua orang tuanya, dari vonis kanker payudara sang ibu yang sudah menginjak stadium dua. Sang putra yang masih begitu kecil, ya…baru menginjak usia 1 tahun , yang masih sangat membutuhkan ASI sebagai nutrisi darah kehidupan yang diseharusnya diberikan oleh sang Ibu. Tapi … kini, hangatnya matahari serasa membakar, cerahnya langit berubah deras menurunkan hujan yang lebat. Hari yang sangat kelam bagi mereka rasakan.

Ya Ilahi, kasih sayang-Mu yang begitu indah, begitu mereka nikmati, tanpa ada keluhan dan gerutuan dari takdir yang sudah ditentukan Oleh-Nya. Begitu tegar dan tabah, Subhanallah ...hanya itu yang terucap dari bibirku untuk mereka.

Masih ada senyum lepas darimu sahabatku, ketika vonis kau ungkap terhadapku.

“Insyaallah, besok operasi akan berlangsung mba…” ujarmu tenang, seolah tidak ada yang terjadi apa-apa pada dirimu. Sedangkan aku yang mendengar kabar, seperti ada petir yang mengagetkanku dari tidur. Astaghfirullah, karena selama ini aku melihatmu biasa-biasa saja, tak terlihat ada tanda-tanda kau akan menanggung penyakit itu.

Aku hanya mampu memegang tanganmu, dan memberikan semangat, dan meyakinkan bahwa hidup didunia tak abadi, keabadian hanya ada dialam ukhrowi kelak, semua ujian ini bekalmu untuk menuju keabadian.
Dengan mengangguk lembut, bahwa kau setuju dengan penyemangatku.

Tatapanku, tertuju pada suami dan ketiga anakmu yang masih terlalu dini menghadapi semua ini.

“Aku sudah siap mba…” jawab suamimu, begitu hebat dia membuktikan cintanya terhadapmu, untuk menerima dan ikhlas dari ujian ini.
Moment yang sangat indah kita habiskan bersama dengan canda gurau, seakan esok tak akan terjadi apa-apa pada dirimu. Kita membicarakan apa saja tanpa kami mengingatkan tentang deritamu.

Duh Gusti…moment itu masih terbayang dan terngiang jelas dihadapan dan ditelingaku. Tak percaya, esok kau akan menghadapi meja operasi yang dilengkapi dengan pisau dan gunting tajam untuk mengangkat payudaramu yang sudah terjangkit kanker ganas.

Dan, kini kau masih terbaring lemah dengan selang-selang yang membantu dirimu dari pasca operasi, dianggota tubuhmu.

Dan, semuapun yang datang untuk menyemangati tak mampu menahan bendungan air mata melihat kesempurnaanmu sebagai wanita, istri dan ibu yang sedang menyusui, telah terangkat karena kanker payudara yang ganas itu.

Inilah hidup yang penuh rahasia-Nya, dan ujian-ujian yang menimpa saudara kita menjadi peringatan kita untuk lebih waspada dengan menjalani hidup yang hanya sementara.

Catatan ini, aku persembahkan kepada sahabatku Satya Kirti Putri di Bintaro, yang begitu tegar dan tabah menghadapi ujian dari Allah Swt.

Salam sayang selalu dari kami Mbak...


14 komentar:

  1. Cerita yang menarik... Emang mbak Satya mau dioperasi ya teh?

    BalasHapus
  2. Allah aka memberikan kekuatan dan kesehatan buat Satya Kirti Putri. Amin.

    BalasHapus
  3. Semoga berhasil ya mba operasi sahabatnya :)

    BalasHapus
  4. Semoga operasinya sukses ya Rabb.Dan keluarga serta familinya di beri ketegaran.Jadi ingat tetangga saya,yang punya cerita yang sama sist.

    BalasHapus
  5. -_-_-_-_-_-_- cosmorary.com -_-_-_-_-_-_-
    *******Salam ‘Blog’!!*******
    Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh


    Subhanallah..
    Tegar sekali beliau ya mbak...
    Semoga beliau dianungi allah dengan mega jingga di tiap waktunya...
    Semoga deritanya kini menjadi benih-benhi subur untuk nanti....
    Semoga anak-anaknya dijadikan soleh dan solehah..
    Aku kagum pada suaminya juga, jarang ada suami yg ikhlas..
    Sebuah kisah penuh pelajaran berharga...
    -_-_-_-_-_-_- cosmorary.com -_-_-_-_-_-_-

    BalasHapus
  6. subhanallah..tegar dan tabah sekali pasangan itu...seperti sebuah batu karang yang kokoh ditengah badai cobaan...Allahuakbar
    begitulah seharusnya seorang mukmin...
    menghadapi kesenangan dan kesedihan dengan biasa-biasa saja..sesuai dengan firman Allah di surat Al Hadiid (lupa ayat brp..hehe)

    BalasHapus
  7. Subhanallah, semoga sahabatnya diberi kemudahan dalam menghadapi hidup ini! Amin!

    BalasHapus
  8. Buat yang baru gejala bisa menggunakan:
    1. daun binahong dengan cara dibuat minuman seperti teh, dan untuk luarnya dengan remasan daun binahong dilulurkan di payudara yang sakit.
    2. daun sirih merah pemakaiannya sama, lebih bagus dari binahong!
    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  9. To All > Terimaksih banyak saya haturkan atas doa sahabat semua, Alhamdulillah operasinya sudah berlangsung dan berjalan dengan lancar pada hari selasa yang lalu.

    Aura keyboard > Terimaksih info dan reseonya yang sangat berguna, semoga Allah membalas kebaikkan anda, amin.

    BalasHapus
  10. mg pa2 yg d cita2 kan dapat terwujud....
    salam

    BalasHapus
  11. Mbak.., aku menahan nafas membaca tulisannya. Semoga Satya Kirti Putri senantiasa diberi kesabaran dan ketabahan. Amin

    BalasHapus

Dengan senang hati kami menerima komentarmu sahabat ,Terimakasih !

Bookmark and Share