Laman

Minggu, 06 Desember 2009

Di"Dua-kan" atau Men"Dua-kan" Cinta


Bila di "dua-kan" oleh pasangan kita maka bersabarlah ,tapi bila men"dua"kan pasangan kita maka sadarilah .Cinta memang ada diantara karakter di" "dua-kan" atau men " dua -kan" itu.Berat rasanya untuk menentukan dua pilihan itu,tapi itulah fakta dari cinta.

Dengan CINTA sesungguh nya kita akan belajar lebih banyak tentang arti kehidupan ,karna dalam cinta ada sejuta cerita dan makna.Bila mengawalinya maka bersiap-siaplah untuk merasakan manis pahit dari cinta itu sendiri.

Dikala kita di "dua-kan" hati ini rasanya hancur lebur berkeping-keping dan perih bagai di sayat sembilu.Rasanya jalan hidup ini telah buntu untuk dilanjutkan .Duh ..rasanya hidup ini kejam terhadap kita.Tapi di kala kita bangkit dari keterpurukkan karna cinta disitulah Arti kehidupan akan kita rasakan dan pendewasaan berfikir pun akan mematangkan kita.Tapi bila kita hanyut dari keterpurukkan karna Cinta ,hidup tidak akan ada arti dan sangat merugikan .Maka dari itu bangkitlah dari keterpurukkan Cinta.

Men"dua-kan" Cinta... memang lebih mudah menjalaninya ,karna bagi pelaku tidak ada beban rasa .Memang tidak dapat di pungkiri kenapa harus men"duakan Cinta.mungkin tiga atau pun empat biasa saja terjadi. Kadang aku bertanya pd diriku sendiri apakah di sini Cinta sejati tak pernah ada ?
Kalau memang ada mengapa harus ada yg merasa teraniaya oleh cinta.Cinta sejati bukanlah untuk untuk di ungkapkan tapi dirasakan ,bila terungkap cinta sejati itu tidak akan pernah ada.

Maka dari itu " slogan cinta Buta " sudah di jadikan pegangan si pelaku cinta ,Karena butanya cinta ,akhirnya cinta itu tak ada maknanya ,tak pernah saling menghargai dan hanya saling menuntut satu sama lain .Maka dengan sikap cinta inilah antara di "duakan" dan men"dua-kan" akan terjadi di antara pelaku cinta.

Dengan keindahan dan keagungan cinta ,jadikanlah sebagai pengikat rasa yg hadir di dalam hati ,Janganlah cinta dijadikan pemisah rasa yg menyatu berubah jadi menjadi benci .Pupuklah cinta agar menjadi cinta yg sejati.



21 komentar:

  1. Wah, tentang menduakan dan diduakan.
    Bila semua dari kita Jujur, pasti pernah. Entah diduakan atau justru menduakan.

    Ini wajar karena kita manusia. Dan hati manusia terbuat dari zat yang lembut, mudah terpapar rasa. Walau memang kadang bisa sekeras baja, atau batu.

    Akan tetapi mengenai menduakan, pelaku juga tetap terbebani. Lain kecuali ketika dia mendua memang ada tujuan untuk iseng, main-main tanpa membawa hati di dalamnya.

    Pernah juga karena satu hal aku menduakan orang yang paling aku kasihi. Dan itu timbul karena suatu hal. Hadirnya pengisi hati keduapun tetap dilambari cinta, walau kadarnya mungkin lebih kecil. Atau malah sebaliknya.

    Dan ternyata bohong selingkuh indah. Yang ada justru perasaan campur aduk, antara takut ( ketauan ), senang karena ada rasa bangga ternyata ada lebih dari satu wanita yang menerimaku ( GR ), dan yang lebih membebani fikiran adalah Perasaan bersalah yang kian hari kian membukit.

    Terhadap istri harus bisa bohng bila kita terlalu lama keluar. Terhadap Selingkuhan kita harus pintar memilah waktu. Pusing pokoknya.

    So, agak tak setuju bahwa korban menduakan dan diduakan hanya satu pihak yang diduakan. Yang menduakanpun tersiksa. Maka DON'T TRY IN YOUR LIVE

    BalasHapus
  2. @ Kang Ari : Mungkin disinilah keegoan pelaku yg merasa dirinya diduakan ,akhirnya menuduh pelaku menduakan tak memiliki beban rasa .Mungkin Karna naluri dan hasrat cinta seorang wanita lebih sedikit di banding seorang lelaki.Dan akhirnya selalu menuduh tidak memiliki beban rasa yg mengganggu hati dan pikirannya

    BalasHapus
  3. good night...
    the content your blog is very good. information in this blog will give new inspiration to everybody, to continue your activity and your creativity....greet to recognize from blogger beginner
    give happiness with give your comments and follower
    good night...

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Ternyata begitu ya rasanya....(buat Ari)

    Klo begitu yaaah nggak usah saja...

    Cukup satu saja...!

    Buat ateh...lagi kasmaran kah...???

    BalasHapus
  6. @Ammadis : bukan kasmaran ,tapi pengalaman yg membuatku menulis semua ini.

    BalasHapus
  7. Memang cinta harus dipupuk agar bisa tumbuh subur dan bisa menjadi cinta sejati.

    BalasHapus
  8. hmmm...cinta lagi...cinta lagi...sebuah kata yg tak akan pernah hilang. cinta bagaikan pisau bermata ganda, perbedaannya semu antara bahagia dan sedih, tapi cinta juga layak untuk dibagi seperti ungkapan di http://info2biotek.wordpress.com
    blog tempat berbagi cinta, ilmu, info, mimpi, harapan dan semangat.

    BalasHapus
  9. emmmmm

    met puageee CINTA....


    abang berkunjung nihhh...

    nice post....

    saran jangan menduakan DIA
    dan jangan mau diduakan DIA

    BalasHapus
  10. @ Latif ;wahh lengkap ya web nya...
    @Warno : didalam bercinta dua karakter itu pasti di alami dan tdk bisa dipungkiri,seperti halnya aku ,diduakan sudah menjadi resiko aku dalam percintaan..

    BalasHapus
  11. tanpa saya sedar..sy di duakan..hanya kerana perempuan itu anak org berada,punya pangkat nama di depan syarifah..muda..dekat di mata..saya dibuang begitu sahaja..amat pedih untuk saya terima..hingga sekarang mereka bahagia atas penderitaan saya..dengan tidak merasa bersalah,lelaki & perempuan itu beromantik di dalam blog perempuan itu tanpa fikirkan perasaan saya..kenapa manusia kejam???

    BalasHapus
  12. sebenarnya saya bingung mau komen apa mbak, karena belum mengalami semuanya. semoga tidak sampai mengalami.
    saya hanya takut kalau sampai menduakan-Nya. hehehe....

    BalasHapus
  13. Pria atau wanita kalau sudah mendua, sakit bagi dirinya dan lebih sakit lagi bagi yang diduakan! Bagi saya yang mendua yang salah dengan alasan apapun ... rasa ingin memiliki dan merasakan yang lain ... sangat kuat daripada alasan lain di kehidupan sekarang! dengan kata lain mengutamakan ..maaf ....nafsu!
    Bagi yang diduakan(wanita)apabila bertahan,hanya kesabaran dan keikhlasan nya mendapatkan sebagian kebahagiaan itupun diatas kecemburuan!
    Bila ada anak, anak pun jadi korban!
    Apapun pilihan yang diambil ....masih ada ALLAH yang lebih berhak dicintai daripada ciptaanNYA!

    BalasHapus
  14. Buat diriku dan sahabatku semuanya,

    "Allah mencintai orang yang cermat dalam meneliti soal-soal yang meragukan, dan yang tidak membiarkan akalnya dikuasai oleh nafsunya."
    (Al Hadits)

    Jaga diri dan Bahagiakan Keluarga Kita!

    BalasHapus
  15. Cinta hakiki hanya kepada Allah SWT, rob semesta alam

    BalasHapus
  16. cinta dan kesetiaan, bagai dua sisi mata uang. saling melengkapi, saling menggenapi. cinta tak bisa berdiri sendiri, begitu pula kesetiaan. cinta adalah benih dan kesetiaan adalah pupuk dan nutrisi. sementara hati adalah tanah. yg dapat menampung segala elemen. mulai dari racun yang mematikan, benih yg potensial, sampai pupuk yg mujarab. konsentrasilah di dasar. bermulailah dari tanah,dari hati!

    BalasHapus
  17. gak mau dua2nya. gak mau diduakan dan gak mau menduakan. jangan sampai deh.

    BalasHapus
  18. oh nasib mengapa engkau tak berpihak

    BalasHapus
  19. lebih tepatnya, jangan mau menduakan, dan gak mau di duakan...

    BalasHapus

Dengan senang hati kami menerima komentarmu sahabat ,Terimakasih !

Bookmark and Share